Saat Demam, Sebaiknya Kompres Air Dingin atau Hangat?

Demam merupakan salah satu gejala umum yang sering ditemukan pada berbagai penyakit. Pertolongan pertama yang kerap digunakan untuk menurunkan demam adalah dengan kompres.

Namun, apakah selama ini Anda sudah memilih jenis kompres demam yang tepat? Ini dia jawabannya.

Kompres dingin vs hangat untuk demam, mana yang lebih baik?
Jika selama ini Anda menggunakan kompres dingin untuk menurunkan demam pada orang dewasa maupun anak-anak, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut.

Pasalnya, jenis kompres yang paling tepat untuk menurunkan suhu saat demam adalah kompres hangat.

Melansir dari penelitian yang diterbitkan Journal of Nursing Practice (2020), kompres hangat akan menurunkan demam dengan cara mengirimkan sinyal pada hipotalamus otak.

Saat menerima gelombang suhu hangat, hipotalamus akan menurunkan suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat sekaligus merangsang proses pelebaran pembuluh darah.

Dengan pembuluh darah yang melebar, energi panas yang dikeluarkan dari kulit akan meningkat sehingga penurunan suhu tubuh bisa berlangsung lebih cepat.

Selain menurunkan suhu tubuh, kompres hangat juga akan mengurangi nyeri dan memberikan rasa nyaman pada badan pasien yang sedang panas.

Di sisi lain, kompres dingin untuk demam memang akan menurunkan suhu tubuh dengan lebih cepat. Namun, perubahan suhu secara tiba-tiba ini justru bisa membuat tubuh menggigil.

Selain itu, rangsangan dari kompres dingin justru dapat dianggap sebagai ancaman oleh sistem imun.

Bukannya menurun, suhu tubuh Anda mungkin akan semakin meningkat dan demam tidak kunjung sembuh. Hal yang sama juga berlaku ketika Anda ingin mandi saat demam menggunakan air dingin.

Perlu Anda ingat bahwa kompres bukanlah cara menyembuhkan demam, melainkan menurunkan suhu tubuh untuk sementara.

Jika demam tidak kunjung turun atau kembali lagi setelah dikompres, segeralah minum obat untuk demam atau kunjungi dokter.

Cara mengompres saat demam

Keranjang Belanja
Scroll to Top